Sistem Pengapian Sepeda Motor dan Fungsinya Terbaru
Ruangojol.com - Membahas dunia otomotif tentunya tidak lupa juga membahas hal penting yang dalam sebuah sepeda motor. Salah satunya adalah mengetahui sistem pengapian dan juga fungsi dari pengapian pada motor.
Dengan Anda memahami sistem pengapian sepeda motor dan fungsinya pengapian maka ketika ada kesulitan, Anda tidak perlu panik. Anda tidak akan mengalami kesulitan ke depannya jika Anda sudah memahami sistem dan fungsi pengapiannya sepeda motor.
♨️ Pengertian Sistem Pengapian Sepeda Motor
Pengertian dari sistem pengapian adalah sebuah sistem yang terdapat pada sepeda motor. Di mana sistem pengapian ini bertujuan membangkitkan listrik tegangan tinggi untuk kebutuhan membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.”
Sistem pengapian sepeda motor sendiri berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api pada busi. Percikan bunga api iniharus ada pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder.
Nah, sistem pengapian sepeda motor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangkitan tenaga. Pembangkitan tenaga atau daya yang dihasilkan oleh suatu mesin bensin tergantung dari sistem pengapiannya.
Apabila sistem pengapian pada sepeda motor tidak bekerja dengan baik dan tepat, sepeda motor Anda juga akan terganggu. Artinya ketika sistem pengapian tidak berjalan sebagaimana mestinya, makakelancaran proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara didalam ruang bakar akan terganggu. Hal ini akan menyebabkan tenaga yang dihasilkanoleh mesin jadi berkurang.
Untuk memulai proses pembakaran pada sepeda motor, maka perlu adanya percikan bunga api dari busi. Adapun agarbisa mendapatkan percikan bunga api di busi maka perlu adanya aliran listrik yang cukup untuk menghasilkan percikan bunga api pada busi.
Nah, salah satu fungsi dari sistem pengapian ini adalah untuk mengalirkan listrik tegangan tinggi ke busi.Pada sistem pengapian ada dua macam jenisyaitu dengan sistem pengapian konvensional (AC/DC) atau dengan sistem pengapian elektrik (CDI/ECM).
Adapun komponen-komponen yang ada dari sistem pengapian sepeda motor adalah sebagai berikut:
- Baterai
- Lilitan pengapian atau generator AC
- Kunci kontak
- Koil
- Kapasitor
- Kabel tegangan tinggi
- Busi
- CDI/Platina/ECM
Setelah mengetahui apa saja komponen di dalam sistem pengapian seoeda motor, sekarang kita masuk ke fungsi dari masing-masing komponen.
Fungsi Komponen Sistem Pengapian
Komponen-komponen yang ada dalam sistem pengapian tersebut adalah memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Baterai
Baterai adalah sumber arus listrik dalam sistem pengapian DC atau elektrik. Fungsi adanya baterai adalah sebagai penyimpan sekaligus penyuplai sumber listrik (D.C) untuk kebutuhan sistem pengapian pada motor.”
2. Lilitan Pengapian atau Generator AC
Pada sistem pengapian lilitan, arus listrik diperoleh langsung dari generator AC. Fungsi dari generator AC adalah untuk membangkitkan listrik (A.C) dengan tujuan untuk menyuplai kebutuhan dari sistem pengapian.
3. Kunci kontak
Kunci kontak memiliki fungsi sebagai pemutus dan penyambung rangkaian arus listrik dalam proses pengapian.
4. Koil
Koil memiliki fungsi untuk menaikkan tegangan, dari tegangan baterai yang tadinya 12 V menjadi tegangan tinggi 15.000 V sampai 22.000 V. Pada umumnya, prinsip kerja dari koil ini hampir sama dengan prinsip kerja trafo step up.
5. Kapasitor
Fungsi dari kapasitor adalah untuk menyerap percikan bunga api pada braker point agar tegangan pada kumparan sekunder koil naik.
6. Kabel tegangan tinggi
Fungsi dari kabel tegangan tinggi adalah untuk menghantarkan listrik tegangan tinggi dari koil menuju ke busi. Untuk menghantarkan listrik ini, kabel haruslah memiliki daya tahan yang kuat.
7. Busi
Fungsi dari busi adalah untuk memercikkan bunga api dari listrik tegangan tinggi yang diterima dari koil. Percikan bunga api pada busi ini dipergunakan untuk memulai proses pembakaran pada sepeda motor.
8. CDI/ Platina / ECM
Fungsi dari CDI/ Platina / ECM adalah untuk mengatur waktu saat terjadinya pengapian atau saat terjadinya percikan bunga api pada busi. Platina ini digunakan pada sistem pengapian konvensional. Sementara CDI digunakan untuk pengapian elektrik pada sistem kendaraan karburator. Lalu ECM digunakan dalam modul pengapian pada sepeda motor jenis injeksi.
Nah, untuk sistem pengapian pada DC ialah ketika arus positif dari baterai mengalir melalui kunci kontak. Setelah itudari kontak aliran menuju ke saklar engine stop dan kemudian ke terminal positif koil.
Saat breaker kontak atau platina terbuka maka arus negatifpun akan masuk ke dalam kapasitor. Bukan hanya masuk ke kapasitor tapi aruspun juga masuk ke terminal negatif koil yang kemudian di dalam koil terjadi induksi pada lilitan primer.
Setelah itu terjadilah kenaikan tegangan pada lilitan sekunder, di manajumlah lilitannya lebih banyak. Ketika platina menempel maka terjadillah percikan bunga api yang ada di contact breaker. Arus listrik yang telah bertegangan tinggi tadipun kemudian diteruskan ke busi hingga kemudian muncullah percikan bunga api dari busi.
Sementara proses sistem pengapian pada AC, prinsip kerjanya hampir sama dengan pengapian DC. Hanya saja sistem AC ini berbeda dari source atau sumber listrik itu sendiri dan terdapat komponen ignition source coil (magneto) di dekat platina.
Terakhir, adalah sistem pengapian CDI, di mana CDI adalah komponen yang bertugas untuk mengatur waktu pengapian pada sepeda motor. Namun sepeeda motor yang menganut sistem pengapian elektrik,ya.
Pada system pengapian jenis ini, posisi dari platina sendiri digantikan oleh CDI yang bersifat elektrik dan memiliki aturan sendiri dalam mengatur timing pengapian pada mesin. Namun sekarang, pada sepeda motor jenis injeksi CDI sudah tergantikan oleh posisi dari ECM sehingga tugas ECM juga sama halnya seperti tugas dari CDI
Setelah mengetahui, sistem pengapian yang ada pada sepeda motor, selanjutnya adalah mengetahui manfaat atau fungsi dari sistem pengapian. Fungsi dari sistem pengapian sendiri adalah sebagai berikut:
♨️ Fungsi Sistem Pengapian Sepeda Motor
Fungsi dari sistem pengapian adalah menghasilkan percikan bunga api pada busi di saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Seperti yang telahdiketahui bahwa sistem pengapian konvensional menggunakan gerakan mekanik kontak platina.
Di mana gerakan mekanik kontak platina adalah untuk menghubung dan memutus arus primer. Makakontak platina mudah sekali haus dan memerlukan penyetelan atau perbaikan dan penggantian pada setiap periode tertentu. Oleh sebab itu, hal tersebutlahyang menjadi kelemahan mencolok dari sistem pengapian konvensional.
Dalam perkembangannya, kemudian ditemukanlah sistem pengapian elektronik sebagai penyempurna sistem pengapian sebelumnya. Di mana salah satu sistem pengapian elektronik yang populer adalah sistem pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition).
Sistem pengapian CDI ini merupakan sistem pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian dan juga pengosongan muatan kapasitor. Proses pengisian dan pengosongan muatan kapasitor tersebut kemudian dioperasikan oleh saklar elektronik. Ya, sama halnya seperti yang ada pada sistem pengapian konvensional.
Seperti itulah ulasan mengenai sistem pengapian sepeda motor beserta fungsinya. Semoga bermanfaat.